Sabtu 09 Jan 2021 19:08 WIB

Menkes Khawatir Lihat Lonjakan Kasus Covid Usai Libur Nataru

Menkes mengaku khawatir melihat lonjakan kasus Covid usai libur Nataru.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin
Foto: BPMI
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku khawatir melihat lonjakan kasus Covid-19 usai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menkes mengaku tengah menyiapkan strategi untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19, dengan mengajak serta organisasi profesi.

"Saya sangat khawatir mengenai lonjakan pasien Covid-19 di rumah sakit pascalibur panjang (nataru). Ini membutuhkan banyak waktu untuk menanganinya dan sekali lagi kita bergantung pada tenaga kesehatan (nakes) yang ada," ujarnya saat mengisi konferensi virtual Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bertema Kajian Hukum, Kewajiban Warga Negara Mengikuti Vaksinasi, Sabtu (9/1) sore.

Baca Juga

Menkes mengaku tengah mempersiapkan strategi untuk mengatasi pandemi virus ini karena ini adalah tugas dari presiden Joko Widodo kepada dirinya. Oleh karena itu, ia meminta masukan pada anggota IDI untuk mengatasinya karena program ini tidak bisa lakukan sendiri. 

Menurutnya, upaya penanganan pandemi ini harus dilakukan bersama-sama. Program ini tidak bisa sukses dengan hanya satu arah yang dilakukan dari pusat ke daerah melainkan ini harus jadi gerakan setiap komponen bangsa bisa mengatasi masalah besar ini. 

"Ini bukan program eksklusif yang bisa dijalankan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melainkan inklusif semua organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan," ujarnya.

Sebelumnya kasus positif Covid-19 di Tanah Air sempat memecah rekor berturut-turut dalam tiga hari di pekan ini. Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Jumat (8/1), ada penambahan 10.617 kasus baru Covid-19. Padahal, sehari sebelumnya penambahan pasien Covid-19 tertinggi terjadi pada Kamis (7/1) sebanyak 9.321 orang. Kemudian pada Rabu (6/1), sempat ada penambahan jumlah pasien tertinggi dengan 8.854 orang dalam sehari. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement