Sabtu 09 Jan 2021 19:17 WIB

MUI Sesalkan Teror Pembakaran Ponpes di Lamongan

MUI meminta aparat kepolisian usut tuntas teroris pembakaran ponpes Al Furqon

Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Pusat, Amirsyah Tambunan meminta aparat kepolisian sebagai pengayom dan pelindung serta penegak hukum agar mengusut tuntas aktor intelektual yg melakukan teror di pondok pesantren Al Furqon Lamongan
Foto: MUI
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Pusat, Amirsyah Tambunan meminta aparat kepolisian sebagai pengayom dan pelindung serta penegak hukum agar mengusut tuntas aktor intelektual yg melakukan teror di pondok pesantren Al Furqon Lamongan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menyesalkan adanya teror pembakaran Pondok Pesantren  (Ponpres) Al Furqon Muhammadiyah di Lamongan Jawa Timur.

"MUI menyesalkan dan prihatin atas terjadi pembakaran Ponpes Al Furqon," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Pusat, Amirsyah Tambunan dalam rilis yang diterima Republika. co.id, Sabtu (9/1).

MUI meminta aparat kepolisian sebagai pengayom dan pelindung serta penegak hukum agar mengusut tuntas aktor intelektual yg melakukan teror tersebut. Karena aksi tersebut cukup meresahkan masyarakat.  

Apalagi lanjut Amirsyah, dua aksi pembakaran tersebut hanya berselisih waktu sepekan yaitu pada Jumat (1/1) dan diulangi Jumat (8/1l pada jam yang sama pukul 11.00 dan 11.40 menjelang shalat Jumat.

Mengutip laporan yang diterimanya, menurut Amirsyah, pada kejadian pertama ini diketahui oleh saksi Nanang, yang kediamannya ada di utara Ponpes. Saat melihat api yang muncul dari asrama Ponpes Putra itu, Nanang langsung mencoba memadamkan api yang membakar rak sepatu dibantu santri yang ada. Kemudian pada peristiwa Jumat lalu juga yg sama dengan sasaran rak sepatu.

Akibat kejadian ini, lanjut Nanang, api membakar puluhan sepatu milik para santri serta menjalar kusen pintu dan atap lantai dua. Peristiwa tersebut menurut Anirsyah harus diusut tuntas baik motif maupun pelakunya. Apalagi lanjutnya, negara sangat menjunjung tinggi nilai peradaban, oleh sebab itu segala macam teror harus dihentikan. 

"Ponpes merupakan simbol peradaban untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Tapi kita patut bersedih  justru ada pihak yang melakukan teror untuk merendahkan martabat kemanusiaan dan menghilangkan akal sehat," tegasnya. Secara khusus MUI meminta semua pihak termasuk para tokoh agama untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu yg menyesatkan.

 

BACA JUGA: Kontak Terakhir Sriwijaya Air Tujuan Jakarta-Pontianak Pukul 14.40 WIB

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement