Sabtu 09 Jan 2021 19:34 WIB

Basarnas Masih Cari Posisi Tepat Pesawat Sriwijaya Air

Basarnas masih mencari posisi tepat keberadaan pesawat Sriwijaya Air SJY 182

Pesawat Sriwijaya Air. Ilustrasi
Foto: ANTARA
Pesawat Sriwijaya Air. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melakukan pencarian di Kepulauan Seribu sebagai titik duga hilangnya kontak pesawat Sriwijaya Air dengan tujuan penerbangan dari Jakarta ke Pontianak.

"Jadi yang diinfokan Airnav titik duganya itu langsung kita menuju ke lokasi itu," kata Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Hubungan antar Media Basarnas Yusuf Latif saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu (9/10).

Baca Juga

Dia menuturkan pihaknya masih dalam proses mencari posisi tepat keberadaan pesawat saat ini. "Ini masih kita duga sementara ini, kita belum tahu persis seperti apa kejadiannya, yang jelas dari Basarnas sudah menuju ke lokasi titik duga hilangnya 'lost contact'-nya Sriwijaya," ujarnya.

Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki. Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan membenarkan bahwa pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB pada Sabtu (9/1).

"Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan ‘call sign’ SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto.

Novie mengatakan saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

BACA JUGA: Kontak Terakhir Sriwijaya Air Tujuan Jakarta-Pontianak Pukul 14.40 WIB

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement