Sabtu 09 Jan 2021 20:59 WIB

Pencarian Pesawat Sriwijaya Air Malam Ini Berlanjut

Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air dilanjutkan malam ini.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bayu Hermawan
Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 (Taifib) Korps Marinir menaikkan perahu karet ke atas KRI Gilimanuk-531 di Dermaga Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Sabtu (9/1/2021). Kegiatan tersebut untuk persiapan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 (Taifib) Korps Marinir menaikkan perahu karet ke atas KRI Gilimanuk-531 di Dermaga Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Sabtu (9/1/2021). Kegiatan tersebut untuk persiapan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dengan nomor registrasi PK-CLC hilang kontak pada Sabtu (9/1). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pencarian pesawat malam ini tetap berlanjut.

"Kami malam ini akan berkoordinasi di Bandara Soekarno-Hatta dan menugaskan kapal-kapal dari Basarnas, TNI AL, kepolisian," kata Budi dalam konferensi video, Sabtu (9/1).

Baca Juga

Budi mengatakan, koordinasi dan pengerahan kapal dilakukan untuk pencarian yang lebih intensif. Pesawat tersebut saat ini diduga jatuh dan posisinya berada di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang.

"Mohon doa restu dari masyarakat kita bisa melakukan tugas dengan baik," ujar Budi.

Sebelumnya, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito memastikan, saat ini kapal sudah berada di lokasi terjadinya kejadian tersebut. Bagus menuturkan, Basarnas menerima informasi dari masyarakat yang menemukan puing-puing di Pospol Pulau Lancang yang diperkirakan menjadi lokasi jatuhnya pesawat tersebut.

"Kita belum bisa pastikan barang itu apa, tapi sudah ada di kapal Basarnas. akan diselidiki KNKT," ujar Bagus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement