Sabtu 09 Jan 2021 21:49 WIB

Sriwijaya Air Delay karena Hujan Deras

Dirut Sriwijaya mengatakan sebelumnya pesawatnya telah terbang dari Pontianak.

Petugas berjaga di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). Posko tersebut didirikan untuk memberikan informasi bagi keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hingga kini masih hilang kontak.
Foto: Antara/Fauzan
Petugas berjaga di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). Posko tersebut didirikan untuk memberikan informasi bagi keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hingga kini masih hilang kontak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sempat delay 30 menit sebelum terbang. Dirut Sriwijaya Air, Jeferson Irwin Jauwena, mengatakan alasan armadanya menunda penerbangan menuju Pontianak.

"Delay karena hujan deras," katanya, Sabtu malam, saat konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta. Ia mengatakan, akibat hujan pesawat dengan call sighn SJY 182 itu terpaksa menunda penerbangan selama 30 menit saat boarding.

Baca Juga

Jauwena menambahkan, berdasarkan informasi yang dimiliknya pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak dalam kondisi sehat. Pesawat tersebut juga sebelumnya sudah terbang dari Pontianak ke Jakarta.

"PP (pulang pergi), rute kedua ke Pontianak," katanya.

Dalam keterangan pers sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pesawat lepas landas pada pukul 14.36 WIB. Kemudian pada pukul 14.37 diizinkan naik ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti instrument departure.

Pada pukul 14.40, petugas ATC melihat Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat. Pesawat namun melaju ke arah Barat Laut.

“Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik target Sriwijaya hilang dari radar," kata Menhub.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement