REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Rahardjo, mengaku langsung bersiaga saat mendengar pesawat Sriwijaya Air hilang. Koordinasi sejak awal juga dilakukan dengan menempatkan posko di beberapa lokasi, salah satunya di Bandara Soekarno-Hatta.
‘’(Itu) untuk memantau perkembangan. Kami berdoa agar dalam keadaan selamat semuanya. Kami juga prihatin atas kejadian siang tadi,’’ ujar dia dalam konferensi pers hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu (9/1).
Koordinasi dengan berbagai pihak, untuk mendapat informasi terbaru diakuinya juga semakin intens. Terlebih, pihaknya juga sudah menyiapkan posko di Bandara Supadio untuk memantau keluarga penumpang pesawat komersil yang hilang tersebut.
Di lokasi yang sama, Juru bicara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Adita Irawati mengatakan, juga telah menyiapkan posko bagi keluarga dan media yang difasilitasi AP II. Hingga kini, Kemenhub, masih melakukan proses pencarian dan mengantisipasi hal yang terjadi ke depannya.
‘’Sekali lagi kami sampaikan, kami mohon doa dari seluruh lapisan masyarakat agar proses pencarian dan penyelamatan lancar dilaksanakan,’’ ucapnya. Sejauh ini, pihak Kemenhub ia sebut juga telah mengerahkan kapal dan armada yang ada.
Pesawat komersil Sriwijaya Air yang dilaporkan hilang diketahui mengangkut 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga bayi. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan pers, Sabtu (9/1) malam, mengatakan Sriwijaya Air rute Jakarta Pontianak itu juga mengangkut 12 kru.