Ahad 10 Jan 2021 05:37 WIB

Eropa akan Beli 300 Juta Dosis Tambahan Vaksin Pfizer

Sebanyak 75 juta dari vaksin baru tersebut akan tersedia pada kuartal kedua 2021.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Operasi vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Pfizer-BioNTech di Rumah Sakit San Paolo, Milan, Italia, 04 Januari 2021.
Foto: EPA-EFE/Mourad Balti Touati
Operasi vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Pfizer-BioNTech di Rumah Sakit San Paolo, Milan, Italia, 04 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Komisi Eropa telah memperbarui kontrak dengan perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech. Uni Eropa akan membeli tambahan sebanyak 300 juta dosis vaksin untuk melawan penyakit virus korona. Kabar tersebut diutarakan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

"Seperti yang Anda ketahui, saat ini kami memiliki akses ke 300 juta dosis vaksin BioNTech / Pfizer. Kabar baiknya, sekarang kami telah sepakat dengan BioNTech / Pfizer untuk memperpanjang kontrak ini," kata von der Leyen dilansir dari Sputnik pada Sabtu (9/1).

Baca Juga

"Dengan perjanjian baru, kami dapat membeli total hingga 300 juta dosis tambahan vaksin BioNTech / Pfizer,” lanjut von der Leyen dalam sebuah penjelasan pada media massa.

Von der Leyen menambahkan bahwa 75 juta dari vaksin baru tersebut akan tersedia pada kuartal kedua tahun ini. Adapun sisanya diperkirakan tiba pada kuartal ketiga dan keempat.

Von der Leyen mengatakan jumlah dosis vaksin virus korona yang dikontrak oleh Uni Eropa sejauh ini cukup untuk mencakup 380 juta orang, atau 80 persen dari populasi di Benua Biru.

Von der Leyen menjanjikan bahwa lebih banyak vaksin akan datang dalam beberapa bulan mendatang. Ia meminta masyarakat Eropa tenang sembari menunggu vaksin tiba.

"Kami harus memvaksinasi sebanyak mungkin orang Eropa dan secepat mungkin," ujar Von der Leyen.

Diketahui, terdapat dua vaksin virus corona saat ini dengan izin penggunaan di Uni Eropa yaitu Moderna dan duo Pfizer-BioNTech.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement