REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga anggota keluarga personel TNI Angkatan Udara yang bertugas di Pangkalan Udara (Lanud) Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, terdaftar sebagai penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak. Tiga anggota keluarga dari personel TNI AU itu, yakni Rahmania Ekananda (istri), Dinda Amelia (anak), dan Fazila Ammara (anak).
Mereka keluarga dari Kepala Dinas Logistik (Kadislog) Lanud Supadio Kolonel Teknik Akhmad Khaidir. "Benar ada tiga anggota keluarga personel TNI AU masuk manifest pesawat. Suaminya berdinas di Lanud Supadio, Pontianak," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang B ketika dikonfirmasi, di Jakarta, Sabtu (9/1).
Gilang berharap para penumpang pesawat Sriwijaya Air dapat segera ditemukan oleh petugas. Mengenai pilot pesawat Sriwijaya Air Capt Afwan, kata Gilang, Capt Afwan merupakan mantan personel TNI AU yang sudah purna tugas sejak 1998.
"Beliau (Afwan) pernah berdinas di Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 31," kata Gilang.
TNI AU telah menyiagakan helikopter dan pesawat fix wing untuk mendukung operasi pencarian dan pertolongan (Search and Rescue - SAR). "Helikoter Super Puma NAS-332 Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor serta personel SAR dari Korpaskhas telah disiagakan," katanya.
Selain helikopter, lanjut dia, TNI AU juga menyiapkan pesawat fix wing Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 take off dari Bandara Sukarno Hatta pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB, hilang kontak di atas pulau Lancang Kepulauan Seribu.