REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keprihatinannya terhadap insiden yang menimpa pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182. Pesawat dalam penerbangan Jakarta-Pontianak ini dilaporkan hilang kontak sesaat setelah meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1) kemarin.
Melalui unggahan di media sosial resminya, presiden menyebutkan bahwa dirinya memantau perkembangan pencarian penumpang dan badan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
"Doa dan simpati saya menyertai segenap keluarga dan kerabat para penumpang dan awak pesawat, semoga diberi-Nya kesabaran dan kekuatan," ujar Jokowi, Ahad (10/1).
Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1). Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyebut pesawat ini mengalami hilang kontak pukul 14.40 WIB.
Terkait kronologi kecelakaan ini, Budi Karya menjelaskan pesawat tersebut take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Setelagnya, pukul 14.37 WIB, pesawat berada di ketinggian 1.900 kaki di wilayah Jakarta.
"Pukul 14.37 WIB masih (berada di ketinggian) 1.700, kontak diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen," kata Budi dalam konferensi video, Sabtu (9/1) malam.
Budi melanjutkan, pada pukul 14.40 WIB, petugas ATC di Jakarta melihat dalam pantauannya pesawat tersebut tidak terbang ke arah yang sesuai. Budi mengatakan, pesawat tersebut justru mengarah ke barat laut.
"Oleh karenanya ditanyakan ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik SJ 182 hilang dari radar," ujar Budi.
Setelah itu, Budi menuturkan, manajer operasi ATC di Bandara Soekarno-Hatta langsung berkoordinasi dengan Basarnas, bandara tujuan, dan instansi terkait. Selanjutnya, pada pukul 17.30 WIB, Presiden Joko Widodo memberi arahan untuk memaksimalkan pencarian.
"Tentu sudah dikerahkan kapal Basarnas dan dari TNI AL KRI. Kapal-kapal tersebut sudah di TKP," ungkap Budi.