REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan petugas evakuasi terhadap potensi longsor susulan di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1) sore. Diketahui, sebelumnya sebelas orang dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun longsor.
Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani mengingatkan telah terbangun jalur longsor dan curah hujan yang masih tinggi di lokasi bekas longsor di Sumedang. Oleh karena itu, pihaknya merekomendasikan beberapa hal untuk menghindari korban jiwa dan kerugian harta benda yang lebih besar.
"Warga, aparat maupun tim yang bertugas untuk evakuasi harus mengantisipasi potensi longsoran susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor serta curah hujan yang tinggi," ujarnya melalui keterangan pers yang diterima wartawan, Ahad (10/1).
Ia melanjutkan, masyarakat di sekitar lokasi bencana atau bahaya sebaiknya mengungsi atau diungsikan ke tempat yang lebih aman. Selain itu, jika terjadi hujan maka sebaiknya aktivitas di sekitar lokasi bencana dihentikan dan penduduk atau warga diungsikan untuk sementara.
"Masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi gerakan tanah agar selalu waspada terhadap munculnya gejala awal gerakan tanah seperti retakan pada tanah dan bangunan dan segera melapor kepada pemerintah setempat dan mengungsi sementara hingga ada arahan dari pemerintah setempat," kata dia.
Kasbani menambahkan, penanaman pepohonan berakar kuat dan dalam harus dilakukan untuk memperkuat lereng. Selain itu, meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah."Tim tanggap darurat bencana gerakan tanah akan diberangkatkan ke lokasi bencana untuk melakukan penyelidikan gerakan tanah," ungkap dia.