REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pilot Sriwijaya Air SJ182 yang dikabarkan menghilang Sabtu (9/1) siang, Kapten Afwan, dikenal sebagai orang yang supportif. Tak hanya itu, Kapten Afwan juga kerap menjadi inisiator untuk berkumpul dan silaturahmi keluarga.
Salah seorang keponakannya, Ikbal menceritakan pamannya itu sempat membimbing dirinya untuk menjadi seorang pilot. “Saya cita-cita jadi pilot juga dulu kan. Beliau sempat membimbing saya jadi pilot seperti apa, bagaimana belajarnya. Mereka sangat supportif,” ujar Ikbal di kediaman Captain Afwan, tepatnya di perumahan Bumi Cibinong Endah (BCE), Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Ahad (10/1).
Selain itu, Ikbal mengatakan, sebelum ada pandemi Covid-19 keluarga besar kerap berkumpul di rumah Kapten Afwan ketika lebaran. Sebab, Afwan sering mengajak keluarga untuk berkumpul dan silaturahmi. “Beliau lima bersaudara, anak keempat. Kalau lebaran kumpul di rumah beliau sebelum pandemi. Beliau suka jadi inisiator untuk berkumpul silaturahmi keluarga,” tuturnya.
Mengenai kabar hilangnya pesawat yang dikemudikan pamannya, Ikbal mengaku tidak ada firasat sama sekali. Dia mengatakan, terakhir kali bertemu Kapten yakni pada Senin pekan ini saat berkunjung ke rumahnya. “Senin berkabar silaturahmi ke rumahnya. Orangtua saya, kakak beliau kangen ingin ketemu,” ucapnya.
Sementara itu, ketua RT setempat, Agus Pramudibyo mengaku terakhir bertemu dengan Captain Afwan, atau yang biasa disapanya sebagai Pak Haji pada Jumat (8/1). “Terakhir ketemu Jumat kemarin di sini (rumah). Ada warga aqiqah nganter besek, terus ngobrol-ngobrol biasa. Sempat ketemu di masjid juga,” kata Agus.
Dia menceritakan, Kapten Afwan merupakan pribadi yang baik. Meski di kesehariannya sibuk menjalani profesinya sebagai pilot, namun ketika libur, Afwan sering berbaur dengan warga. Terutama, saat waktu sholat tiba, menurut Agus, Kapten Afwan tidak pernah absen hadir di masjid. “Baik orangnya, beliau tinggal di sini sekitar sepuluh tahun. Orangnya membaur, aktif di masyarakat dan agama,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Afwan sempat menjadi bendahara di panitia pembangunan masjid di perumahan tersebut. Meskipun, kata Agus, berdasarkan KTP-nya, Captain Afwan masih tertera sebagai warga Jakarta.
Saat ini, pihak keluarga dan warga sekitar masih menanti kabar dari sosok yang dikenal baik tersebut. “Mudah-mudahan ada keajaiban dari Allah, bisa selamat,” tutup Agus.