REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang akibat hujan deras Sabtu (9/1) sore dan longsor susulan pada malam hari mengakibatkan 22 orang tertimbun material longsor. Sebanyak 11 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia, tiga orang selamat dan 8 orang masih dilakukan pencarian.
Kepala SAR Bandung, Deden Ridwansyah mengatakan pihaknya berhasil mengevakuasi 11 orang yang tertimbun dalam keadaan meninggal dunia hingga pukul 01.22 dini hari, Ahad (10/1). Menurut dia, total warga yang tertimbun 22 orang diantaranya 3 orang selamat dan 8 orang masih dilakukan pencarian.
"22 orang yang terdiri dari 3 selamat, 11 dalam keadaan meninggal dunia dan 8 orang masih dalam pencarian akibat longsor pertama, adapun korban pada longsoran kedua masih dalam pendataan," ujar dia, Ahad (10/1).
Ia melanjutkan, seluruh korban selanjutnya dibawa ke Puskesmas Sawah Dadap. Selain itu, pada pukul 02.00 WIB, pencarian dihentikan sementara karena kondisi di lokasi yang kurang memungkinkan dengan kondisi hujan dan adanya retakan tanah di bagian atas."Pencarian dilanjutkan pukul 07.00 WIB," kata dia.
Ia mengaku turut berbela sungkawa terhadap korban longsor dan terdapat rekan SAR yang sedang bertugas menjadi korban longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir korban meninggal dunia yang tertimbun material longsor. Diantaranya adalah Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang.
Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melalui rilis mengungkapkan mereka berada di lokasi untuk merespon longsoran pertama. Namun, datang longsor susulan dan korban susulan dari petugas gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan warga yang menonton di sekitar lokasi.