Ahad 10 Jan 2021 16:00 WIB

India Mulai Vaksinasi Covid-19 Pada 16 Januari

India prioritaskan 30 juta pekerja kesehatan dalam vaksinasi pertama.

India akan memulai program vaksinasi COVOD-19 pada 16 Januari (Foto: ilustrasi vaksin)
Foto: AP/Ariel Schalit
India akan memulai program vaksinasi COVOD-19 pada 16 Januari (Foto: ilustrasi vaksin)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India akan memulai program vaksinasi COVOD-19 pada 16 Januari. Vaksinasi akan memprioritaskan sekitar 30 juta pekerja lini terdepan dan layanan kesehatan, menurut pemerintah pada Sabtu (9/1), dilansir di reuters, Ahad (10/1).

Perdana Menteri Narendra Modi meninjau kembali kesiapan program vaksinasi COVID-19 pada Sabtu, bunyi pernyataan itu. India berharap dapat mengimunisasi 300 juta dari 1,35 miliar warganya secara gratis dalam enam hingga delapan bulan pertama 2021.

Baca Juga

Dengan jumlah infeksi tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat, India juga mengembangkan dua vaksin COVID-19 buatan dalam negeri. Otoritas pada Sabtu melaporkan 18.222 kasus baru COVID-19, sehingga totalnya menjadi 10,43 juta kasus.

Regulator obat India telah merestui penggunaan darurat dua vaksin COVID-19, yakni Covishield yang dikembangkan oleh AstraZeneca bersama Universitas Oxford. Kemudian, juga vaksin Covaxin buatan lokal Bharat Biotech bersama sebuah lembaga pemerintah.

Vaksin COVID-19 juga akan diberikan pada mereka yang berusia di atas 50 tahun dan kelompok populasi di bawah usia 50 tahun dengan penyakit bawaan. Usia ini jumlahnya sekitar 2,7 juta orang. Modi juga akan meninjau Sistem Manajemen Pengiriman Vaksin Co-Win India, yaitu platform digital yang menyediakan informasi langsung mengenai pasokan vaksin, suhu penyimpanann dan penelusuran penerima vaksin.

India merupakan produsen terbesar vaksin di dunia. Industri farmasi negeri Bollywood itu telah mengosongkan kapasitas dan mendorong investasi guna membantu kampanye vaksinasi global.

Sebelumnya pada Sabtu, Modi mengatakan, India akan terus mengekspor produk-produk medis, termasuk vaksin. Sementara perusahaan-perusahaan telah meningkatkan produksi mereka.

"Dunia tidak hanya menanti vaksin India, tetapi juga memantau secara saksama bagaimana India menangani program vaksinasi terbesar di dunia," kata Modi saat menyampaikan pidato tahunan kepada para warga India yang berada di luar negeri.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement