Ahad 10 Jan 2021 20:55 WIB

150 Warga Terdampak Longsor Cimanggung Diungsikan

Kepala BNPB meminta kesadaran warga tidak kembali sementara ke lokasi longsor.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kondisi permukiman dan tebing pascalongsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (10/1/2021). Tanah longsor yang diduga terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi pada Sabtu (9/1) sore tersebut mengakibatkan 12 orang korban meninggal dua dan belasan orang diperkirakan masih tertimbun serta 14 bangunan rusak berat.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Kondisi permukiman dan tebing pascalongsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (10/1/2021). Tanah longsor yang diduga terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi pada Sabtu (9/1) sore tersebut mengakibatkan 12 orang korban meninggal dua dan belasan orang diperkirakan masih tertimbun serta 14 bangunan rusak berat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Sebanyak 150 warga terdampak longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, diungsikan sementara ke tempat lebih aman. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo, saat mengunjungi lokasi bencana, Ahad (10/1).

"Langkah pertama yang sudah di lakukan pemerintah provinsi dan  Kabupaten Sumedang melakukan evakuasi terhadap 150 warga. Mereka diungsikan ke tempat yang lebih aman,’’ kata dia.

Doni meminta kesadaran masyarakat korban longsor sementara tidak menempati kawasan tersebut. Pemerintah pusat dan daerah akan melakukan kajian apakah masih layak dijadikan wilayah permukiman atau tidak. Jika dinilai tak aman, relokasi dilakukan. ’’Bupati Sumedang akan menyiapkan lahan untuk merelokasi masyarakat yang rumahnya berada di zona merah,’’ ujar dia.

Doni pun menyampaikan belasungkawa pemerintah atas musibah yang menimpa Desa Cihanjuang. Pemerintah pusat, kata dia, telah menyiapkan dana stimulan bagi masyarakat korban bencana.