REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Dompet Dhuafa (DD) Jawa Barat (Jabar) bersama tim penyelamat gabungan Basarnas dan BNPB terus melakukan evakuasi korban di titik longsor dengan alat berat di Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Sebelumnya hujan lebat menerjang wilayah tersebut, pada Sabtu (9/1).
"Sejauh ini tim Dompet Dhuafa Jabar terus berkoordinasi dengan Basarnas dan BNPB dalam evakuasi korban yang tertimbun longsor. Sampai pagi ini jumlah korban kemungkinan bertambah, akibat adanya longsor susulan," kata Pimpinan Dompet Dhuafa Jabar, Andriansyah, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika pada Ahad (10/1).
Hujan lebat mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami banjir dan longsor. Banjir menerjang kawasan Kabupaten Sumedang, tepatnya di kawasan Cimanggung pada Sabtu sore. Banjir tersebut akibat meluapnya sungai Cimande. Bahkan di wilayah tersebut, terdapat tanggul yang jebol akibat hujan deras.
Selain banjir, hujan dengan intesitas tinggi telah menyebabkan longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung. Mulanya longsor terjadi pada siang hari dan Ahad tercatat 14 rumah rusak berat, serta delapan orang masih dalam pencarian karena tertimbun material longsor.
"Kami juga menyediakan ambulans untuk membantu evakuasi korban meninggal. Hingga Sabtu malam, ambulans telah berhasil membawa korban meninggal menuju rumah sakit untuk tidakan lebih lanjut," Andriansyah.
Menurut keterangan Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah dalam publikasinya mengatakan, hingga Ahad dini hari, sebelas korban ditemukan meninggal dunia, tiga orang selamat serta delapan orang masih dalam pencarian. Tiga korban meninggal merupakan Komandan Koramil Cimanggung Kapten Inf Setiyo Pribadi, Kepala Seksi Trantibum Kecamatan Cimanggung Suhada serta Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi.