REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah kehilangan dukungan dari banyak mantan loyalis dalam pemerintahan. Kondisi ini terjadi setelah kerusuhan di Gedung Capitol yang terprovokasi atas dukungannya.
Partai Demokrat berencana untuk mangajukan pemakzulan terhadap Trump pada Senin (11/1). Sedangkan banyak anggota staf Gedung Putih yang kesal dan malu dengan peristiwa penyerangan Capitol. Mereka mengatakan, telah menghadapi kritik dari rekan kerja dan khawatir akan rusaknya reputasi dan prospek pekerjaan mereka.
“Dia telah kehilangan kita. Dia kehilangan pemerintahannya sendiri. Seperti yang saya katakan, banyak dari kita merasa dikhianati,” kata seorang pejabat senior pemerintahan di sebuah badan di luar Gedung Putih.
Beberapa orang yang mempertimbangkan pengunduran diri dalam beberapa hari terakhir telah memutuskan untuk tetap tinggal untuk membantu memastikan kelancaran transfer kekuasaan. Mereka mencoba menerima badan-badan yang melapor ke Gedung Putih, untuk melindungi dari tindakan gegabah oleh presiden atau lingkaran dalamnya yang tersisa.“Dalam hal mengambil arah kebijakan atau perubahan seketika, saya pikir kita semua menolak," ujar pejabat senior itu.