Senin 11 Jan 2021 09:48 WIB

Rasulullah Sholat di Atas Kendaraan Apakah Tetap Khusyuk?

Rasulullah SAW pernah melakukan sholat saat berada di atas untanya

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW pernah melakukan sholat saat berada di atas untanya. Ilustrasi Padang Pasir
Foto: Pixabay
Rasulullah SAW pernah melakukan sholat saat berada di atas untanya. Ilustrasi Padang Pasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umat Islam tentang tata cara sholat. Rasulullah juga sudah mewanti-wanti umatnya agar mengerjakan sholat sebagaimana beliau melakukannya, dan beliau juga mengajarkan agar sholat dengan khusyuk.

Lalu apakah Rasulullah sendiri bisa khusyuk saat melaksanakan sholat di atas untanya?

Baca Juga

Dalam buku “Khusyu’ dalam Sholat” terbitan Rumah Fiqih Publishing, Ustadz Syafri Muhammad Noor menjelaskan, Rasulullah pernah melakukan sholat di atas kendaraan, yaitu hewan tunggangan beliau, seekor unta. 

Unta beliau itu berjalan, baik sholat wajib maupun sholat sunnah, beliau membiarkan tunggangannya menghadap kemanapun.

عن جابرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْه قال: كان رسولُ اللهِ يُصلِّي على راحلتِه حيثُ توجَّهتْ به - أي في جِهة مَقصدِه - فإذا أراد الفريضةَ نزَلَ فاستقبلَ القِبلةَ

“Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu bahwa Nabi SAW sholat di atas kendaraannya menuju ke arah Timur. Namun ketika beliau mau sholat wajib, beliau turun dan sholat menghadap kiblat.” (HR Bukhari)

Dalam hadits lain, Rasulullah juga bersabda: “Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan sholat witir di atas untanya” (HR. Bukhari)

“Dari Ya'la bin Umayyah bahwa Nabi Muhammad SAW melewati suatu lembah di atas kendaraannya dalam keadaan hujan dan becek. Datanglah waktu sholat, beliau pun memerintahkan untuk dikumandangkan adzan dan iqamat, kemudian beliau maju di atas kendaraan dan melalukan sholat, dengan membungkukkan badan (saat rukuk dan sujud), dimana membungkuk untuk sujud lebih rendah dari membungkuk untuk rukuk.” (HR Ahmad dan Al-Baihaqi)

Menurut Ustadz Syafri, orang yang menunggang unta tentu harus berpegangan dan konsentrasi, dan kalau harus khusyuk dalam sholat, dengan pengertian harus melakukan kontemplasi dalam sholat sambal melupakan apa-apa di sekelilingnya, pastilah Nabi SAW jatuh dari unta.

Maka apa yang dilakukan Rasulullah dengan sholat di atas unta itu juga termasuk sholat yang khusyuk dalam pandangan syariah Islam. Kalau kita mengatakan bahwa sholat beliau itu tidak khusyuk, lantas apakah ada orang lain yang sholatnya lebih khusyuk dari beliau?  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement