REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Setelah sukses menjualan produknya di Cina, produsen mobil listrik AS, Tesla kini sedang mencari disainer yang paham selera pasar di Cina. Disainer yang dimaksud setidaknya memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun terkait dibidangnya sehingga mampu mengatasi perbedaan budaya antara masyatakat AS dan Cina.
Saat ini Tesla yang dipimpin disainer global Tesla, Franz von Hozhausen telah mewawancarai sejumlah kandidat potensial. Piihak Tesla belum bersedia menejelaskan berapa jumlah disainer yang berhasil mereka jaring sejauh ini. Namun, salah satu sumber yang tidak disebut jati dirinya menyatakan, Tesla telah berhasil memperoleh seorang direktur disain, dan sejumlah direktur lainnya yang akan membentuk tim tangguh berjumlah skeitar 20 orang.
Di dalamnya termasuk disainer dan modeler, yang akan membuat rancangan kendaraan mulai dari konsep kendaraan tanah liat, hingga digital tiga dimensi. Kemungkinan model yang dipasarkan di Cina adalah tipe yang ekonomis dengan kisaran harga 25 ribu dolar AS.
Sejauh ini menurut lembaga konsultan otomotif LMC, Cina dikabarkan sebagai pasar potensial kendaraan listrik dengan volume menjualan hingga 1,5 juta unit tahun ini. Hal itu menempatkan Cina sebagai pasar terbesar kedua Tesla setelah di AS. Tesla sendiri juga belum menyelesaikan pembangunan fasilitas studio di Cina. Tampaknya hal itu masih menunggu kejelasan kebijakan AS terhadap Cina setelah pelatikan presiden AS Joe Biden.
Sebelumnya CEO Tesla, Elon Musk juga sempat menyinggung rencana mencari ahli disain kendaraan di Cina tersebut. "saya kira akan menjadi suatu yang menarik, menciptakan kendaraan dengan rancangan di Cina yang bisa dipasarkan ke mancanegara,"katanya.
Musk tertarik mengembangkan pasar Tesla di Cina sejalan dengan ambisinya menjadikan tesla sebagai pemain utama kendaraan listrik dunia. Volume penjualan Tesla sendiri akan melampaui 500 ribu unit, setelah akhir tahun lalu membukukan penjualan 450 ribu lebih. Tahun lalu Tesla berhasil memasarkan 145 ribu unit produknya di Cina. Jumlah itu setara dengan sepertiga volume penjualan globalnya. Musk sendiri yakin mampu merebut pasar Cina dengan banrol harga kendaraan listrik sebesar 25 ribu dolar AS.
Diperkirakaan kendaraan yang dipasarkan adalah model kompak, lebih kecil dari model 3 seperti pada sejumlah kendaraan yang bisa beroperasi dengan tenaga listrik dan bensin pada umumnya. Sejauh ini pasar kendaraan kompak tidak terlalu menggembirakan di AS yang membutuhkan kendaraan berukuran lebih besar.
"Kendaraan Tesal berdisain kompak akan lebih cocok bagi pasar Cina, Asia dan Eropa," kata Yale Zhang, seorang konsultan otomotif di Shanghai. Bahkan menurutnya, Tesla akan menjadi penantang kuat bagi sejumlah merek yang telah merajai pasar Cina, seperti Toyota Corolla atau Volkswagen Golf.