REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan pemerintah memulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada Rabu 13 Januari 2021 esok. Vaksinasi pertama diberikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“InsyaAllah bapak ibu kita akan mulai di hari Rabu dan akan dimulai oleh Presiden,” ujar Menkes Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/1).
Namun Budi menegaskan, vaksinasi dilakukan setelah BPOM memberikan izin penggunaan darurat atau EUA (Emergency Use Authorization). Sedangkan MUI sendiri telah menerbitkan fatwa halal terhadap vaksin Sinovac.
“Sama sekali kita tidak akan melakukan vaksinasi sebelum memang approval dari BPOM itu keluar,” ucapnya.
Lebih lanjut, Budi juga menyampaikan pemerintah Indonesia akan kembali menerima 15 juta bahan baku vaksin dari Sinovac Selasa (12/1) besok. Bahan baku vaksin selanjutnya akan diolah oleh PT Bio Farma selama sebulan.
Dengan rencana kehadiran 15 juta bahan baku vaksin Sinovac, maka Indonesia akan memiliki 12 juta vaksin jadi pada awal Februari nanti. Tak hanya itu, Indonesia juga akan menerima vaksin gratis dari Gavi dengan jumlah minimal 54 juta dosis dan maksimal 108 juta dosis. Vaksin gratis dari Gavi ini ditargetkan tiba di Indonesia akhir Februari atau awal Maret 2021.
“Dan vaksin yang datang dari Gavi, pilihannya adalah Pfizer, AstraZeneka, dan Moderna yang sudah dapat izin persetujuan dari negara asalnya. Dan ada satu lagi Novavax,” jelas Budi.
Saat ini, pemerintah tengah membahas lebih lanjut terkait vaksin apa yang akan diambil dari kerja sama dengan Gavi. Vaksin-vaksin tersebut, kata dia, nantinya dapat diberikan kepada masyarakat di atas usia 60 tahun.