REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengatakan kepada lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB bahwa dia ingin tetap menjabat untuk masa jabatan kedua. Hal itu dilaporkan pada Ahad (10/1) oleh Bloomberg News yang mengutip dua diplomat yang mengetahui perihal tersebut.
Berita dari Bloomberg News itu juga menyebut Guterres kemungkinan akan segera secara resmi memberitahukan keinginannya itu kepada presiden Majelis Umum PBB. Guterres menjabat sebagai sekretaris jenderal PBB kesembilan pada Januari 2017 untuk masa jabatan lima tahun yang berakhir pada akhir 2021.
Guterres sedang menunggu hasil pemilihan umum November di Amerika Serikat sebelum mengambil keputusan itu. Dia sedang mengupayakan masa jabatan kedua setelah kemenangan Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden, menurut Bloomberg.
Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak sependapat dalam banyak kasus selama pemerintahan Presiden Donald Trump. Di bawah pemerintahan Trump, Amerika Serikat meninggalkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mengecewakan anggota Dewan Keamanan PBB dengan penarikan diri dari kesepakatan nuklir Iran. AS juga keluar dari Perjanjian Paris untuk penanganan perubahan iklim.
Kantor Sekjen Guterres sejauh ini tidak memberikan komentar atas laporan Bloomberg itu.