Senin 11 Jan 2021 13:50 WIB

TNI AL Maksimalkan ROV Cari Black Box Pesawat Sriwijaya Air

TNI AL memaksimalkan ROV untuk mencari black box pesawat Sriwijaya Air.

Robot bawah laut atau
Foto: ANTARA/M Risyal Hidaya
Robot bawah laut atau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menyatakan, pihaknya memaksimalkan penggunaan alat atau kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (remotelyoperatedvehicle/ROV). Alat itu akan difokuskan untuk mencari kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu.

"Hari ini kita akan memaksimalkan penggunaan ROV," kata Rasyid di KRI Rigel-933 di Perairan Pulau Laki, Senin (11/1).

Baca Juga

Rasyid berharap dengan penggunaan ROV itu dapat mempercepat penemuan kotak hitam karena masyarakat ingin mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. ROV diturunkan dari KRI Rigel-933 menggunakan derek ke dalam air. Alat itu dikendalikan menggunakan sebuah kabel panjang untuk mengontrol aktivitasnya di bawah air.

Hari ini, Basarnas menambah jumlah kapal yang digunakan agar area jangkauan pencarian puing-puing pesawat dan korban bisa semakin luas. "Kalau kemarin masih sekitar 30-an, sekarang hari ini sekitar 53 kapal yang akan terlibat langsung dalam pencarian dan pertolongan," ujar Koordinator Misi SAR (SMC) Brigjen TNI (Mar) Rasman di Jakarta, Senin (11/1).

Rasman mengatakan, penambahan jumlah kapal tersebut untuk mengantisipasi perluasan jangkauan pencarian puing-puing pesawat dan para korban. Kapal yang terlibat berupa sea rider, jetski, perahu karet dan perahu karet kaku (rigidinflatableboat/RIB) untuk mengefektifkan pencarian dan pertolongan.

Jangkauan pencarian dan penyelamatan di udara dan permukaan air pada hari ketiga diperluas menjadi enam sektor seluas 222 mil laut (nautical mile/NM) persegi. Luas masing-masing pencarian area sebesar 37 NM persegi.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement