Senin 11 Jan 2021 14:40 WIB

Menkes Akui Temui Kendala Distribusi Vaksin Covid-19

Distribusi vaksin Covid-19 yang membutuhkan jalur logistik dingin lebih kompleks.

Rep: Dessy Suciati Saputri    / Red: Ratna Puspita
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, distribusi vaksin Covid-19 ke berbagai daerah di Indonesia menemui kesulitan. Budi mengatakan, proses distribusi vaksin Covid-19 yang membutuhkan jalur logistik dingin atau cold chain ternyata lebih kompleks dari perkiraan sebelumnya.

“Distribusi ini membutuhkan jalur dingin, jalur logistik dingin, dan itu memang ternyata lebih kompleks dari yang ternyata kita duga sebelumnya,” ujar Menkes Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/1).

Baca Juga

Karena itu, ia mengaku, membutuhkan bantuan baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun badan usaha swasta agar dapat mendistribusikan 426 juta vaksin Covid-19 hingga seluruh pelosok daerah. “Kalau saatnya tiba, mari mohon teman-teman bantu bersama-sama,” kata dia.

Program vaksinasi Covid-19 dijadwalkan akan dimulai pada Rabu (13/1) lusa. Vaksinasi akan dilakukan pertama kali kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Vaksin Sinovac telah menerima fatwa halal Majelis Ulama Indonesia. 

Namun, pemerintah masih harus menunggu izin penggunaan darurat dari BPOM sebelum melakukan vaksinasi. “Pemerintah tidak akan mendahului persetujuan dari BPOM. Karena BPOM adalah badan independen yang secara scientific berhak untuk menentukan apakah vaksin ini layak atau tidak,” ujar Budi.

Terkait dengan kejadian ikutan pascaimunisasi, Menkes Budi menyampaikan, telah menampung berbagai masukan terkait hal ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement