REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Sosial Tri Rismaharini menyambangi posko pengamanan crisis center Sriwijaya Air SJ 182 di Terminal 2D kedatangan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (11/1/2021). Dalam kunjungannya, dia berdiskusi dengan sejumlah pihak yang bersangkutan, seperti PT Angkasan Pura II, Maskapai Sriwijaya Air, dan Jasa Raharja.
"Saya tadi diskusi dengan teman-teman di sini posko di Bandara Soetta karena pesawat sudah ditemukan. Saya rasa satu dua hari ini mulai bisa ditemukan posisi korban. Mungkin juga sudah dievakuasi," ujar Risma di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (11/1/2021).
Dalam kesempatan itu, Risma mengungkapkan terkait dengan pemokusan titik posko pengamanan crisis center. Dia menyebut bakal melakukan koordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait posko crisis center yang difokuskan pada dua tempat, yakni Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan di Tanjung Priuk.
Dengan menfokuskan posko di RS Polri Kramat Jati, dia mengatakan hal itu akan mempermudah keluarga korban untuk terfasilitasi selama proses penanganan identifikasi korban di rumah sakit tersebut. "Sebaiknya keluarga korban didekatkan di dekat RS Polri sehingga kalau ingin melihat maka bisa lebih dekat," jelasnya menambahkan bahwa posko di Tanjung Priuk juga memberi kemudahan bagi keluarga.
Risma menuturkan, Kemensos akan terus membantu pemenuhan kebutuhan terkait penanganan para korban. Termasuk menyediakan ambulans. "Kita juga menyiapkan ambulans untuk angkutan korban," ujarnya.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang mengangkut 62 penumpang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) siang. Disediakan sejumlah posko crisis center, salah satunya di bandara Soekarno-Hatta, tepatnya di Terminal kedatangan 2D.