Senin 11 Jan 2021 14:47 WIB

Pemerintah Ingin Holding BUMN Pangan Jadi Produsen Dunia

Holding BUMN Pangan beranggotakan perusahaan yang masuk BUMN klaster pangan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Petani menyiapkan bibit padi untuk ditanam pada musim tanam pertama awal 2021 (ilustrasi). Kementerian BUMN tengah menyiapkan pembentukan holding BUMN pangan agar pengelolaan pangan dalam negeri dapat lebih kuat.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Petani menyiapkan bibit padi untuk ditanam pada musim tanam pertama awal 2021 (ilustrasi). Kementerian BUMN tengah menyiapkan pembentukan holding BUMN pangan agar pengelolaan pangan dalam negeri dapat lebih kuat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN tengah menyiapkan pembentukan holding BUMN pangan agar pengelolaan pangan dalam negeri dapat lebih kuat. Model bisnis dengan adanya holding yang terkonsentrasi dinilai dapat memperkuat sektor pangan nasional yang berdampak positif pada ketahanan pangan.

Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury, mengatakan, para BUMN dituntut untuk tidak hanya bisa menghasilkan profit, namun juga manfaat ekonomi sosial bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan restrukturisasi dan inovasi bisnis model yang baru lewat pembentukan holding BUMN pangan.

Baca Juga

"Dalam mendukung ketersediaan pangan, harus diintegrasikan dari hulu ke hilir sehingga terbangun rantai nilai yang lebih baik. Untuk bangun itu kita harus konsolidasikan BUMN-BUMN yang sekarang berada di dalam klater pangan," kata Pahala dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2021, Senin (11/1).

Menurutnya, antar BUMN meskipun dalam satu sektor masih cenderung berjalan sendiri. Oleh sebab itu, pemerintah meyakini holding pangan akan memberikan efisiensi bisnis antar BUMN pangan. Selain itu, kerja sama dengan holding BUMN pangan di sektor lainnya maupun dengan perusahaan swasta dalam dan luar negeri akan lebih terbuka.

"Kita pun berharap setelah holding nanti terbentuk dan melakukan restrukturisasi, holding BUMN pangan bisa menjadi produsen pangan kelas dunia," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement