REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Varian baru virus Covid-19 ditemukan pada empat pelancong asal Negara Bagian Amazonas, Brasil. Pejabat setempat mengatakan, sejumlah riset sedang dilakukan untuk melihat keampuhan vaksin terhadap varian baru tersebut.
"Pada saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa varian baru yang ditemukan dari Brazil mempunyai tingkat penularan yang tinggi," kata Takaji Wakita, kepala Institut Penyakit Menular Nasional saat konferensi pers, dilansir dari reuters, Senin (11/1).
Kendati demikian, Kementerian Kesehatan Brazil mengaku telah diberitahu oleh otoritas Jepang bahwa varian baru tersebut mempunyai 12 mutasi. Dari mutasi tersebut, salah satunya juga telah teridentifikasi pada varian yang ditemukan di Inggris Raya dan di Afrika Selatan.
"Ini menyiratkan potensi penularan virus yang sangat tinggi," katanya.
Dari empat pelancong yang tiba di bandara Haneda Tokyo pada 2 Januari, seorang pria berusia 40 an mengalami kesulitan bernapas dan seorang perempuan berusia 30-an mengeluh sakit kepala dan sakit tenggorokan. Kemudian, seorang remaja mengalami demam dan satu remaja putri lainnya tidak menunjukkan gejala, menurut kementerian terkait.
Kementerian Kesehatan Brazil menyebutkan bahwa semua pelancong tersebut sedang dalam karantina di bandara Tokyo. Usai mengetahui peningkatan drastis kasus COVID-19, pemerintah Jepang menyatakan status darurat untuk Tokyo dan tiga prefektur lainnya di sekitar ibu kota pada Kamis. Hingga kini total kasus COVID-19 di Jepang mencapai sekitar 289.000 kasus, dengan 4.061 kematian, demikian lembaga penyiar NHK.