REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Korea Utara (Korut) Berlian Napitupulu mempromosikan destinasi pariwisata yang berada di Indonesia. Hal ini dikatakan dalam penyelenggaraan pertemuan bersama kalangan diplomatik asing dan organisasi internasional di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pyongyang pada Jumat (8/1) waktu setempat.
"Ada kemegahan dan keunikan Danau Toba, Pulau Samosir, dan sekitarnya. Keindahan pantai dan ombak besar di Nias untuk berselancar, kemegahan candi Borobudur dan Prambanan, pusat rekreasi Batu Malang dan keindahan api biru kawah Ijen Banyuwangi, keindahan pulau Dewata Bali dan lain-lain," ujar Dubes Berlian dalam rilis pers Kementerian Luar Negeri, Senin (11/1).
Selain untuk mempromosikan daya tarik wisata Indonesia, kegiatan ini juga diselenggarakan untuk menyambut tahun 2021. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Romania, Laos, Vietnam, Iran, Pakistan dan Rusia, serta Country Coordinator World Food Program dan The United Nations Population Fund.
Acara dibuka dengan tarian tradisional medley asal Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Betawi, Bali, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua. Acara kemudian dilanjutkan dengan tarian interaktif Poco-Poco yang diikuti para tamu asing tersebut dengan suka cita.
"Kebersamaan, kerja sama, dan persahabatan teman-teman semua telah menjadi semangat dan dorongan bagi kami sehingga kami dapat melaksanakan tugas dan misi kami pada tahun 2020 dengan baik," ujar Dubes Berlian.
Acara kemudian diakhiri dengan jamuan makan malam yang menyuguhkan masakan khas Indonesia antara lain lumpia, gulai ayam, rendang, dan nasi goreng. Dalam jamuan makan, Dubes Berlian menjelaskan potensi ekonomi dan daya tarik budaya serta wisata Indonesia seperti Rumah Woloan dari Sulawesi.
"Rumah kayu Woloan dibuat dengan sistem Complete Knock Down (CKD). Jika anda memesan rumah kayu Woloan, mereka bisa kirim dan pasang di kota Anda dan tinggal terima kunci. Rumah itu sudah banyak diekspor termasuk ke Maldives dan negara lain," demikian tutur Dubes Berlian.