REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Bukan rahasia umum lagi jika kedelai impor masih menjadi bahan utama para perajin memproduksi tahu dan tempe di Indonesia. Tak terkecuali di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat di mana para perajin masih mengandalkan kedelai impor untuk produksi.
Ketua Gerakan Petani Mandiri Indonesia wilayah Jawa Barat, Yuyun Suyud mengatakan, para petani sebenarnya mau saja ikut menyukseskan program pemerintah untuk menanam kedelai. Dalam beberapa kesempatan, ketika dianjurkan menanam kedelai oleh pemerintah, para petani ikut serta.
Ketika program diluncurkan, petani sempat diberi bibit dan bimbingan budidaya. Namun ketika petani panen, masalah timbul.
"Petani berharap pemerintah bisa mengendalikan harga. Jangan sampai harganya ketika panen sangat rendah. Jadi petani trauma untuk menanam," kata Yuyun.