Senin 11 Jan 2021 17:30 WIB

BPOM: Efek Samping Vaksin Sinovac Ringan Hingga Sedang

Temuan BPOM, efek samping vaksin Sinovac dapat pulih kembali.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Indira Rezkisari
Petugas medis dr Yenny (kiri) melakukan simulasi vaksinasi COVID-19 Sinovac kepada warga penerima vaksin di Puskesmas Kampung Bali, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (8/1/2021). Simulasi itu dilakukan untuk memastikan kesiapan yang dimulai dari alur proses vaksinasi, kesiapan tenaga medis, observasi dan penerapan protokol kesehatan di puskesmas.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Petugas medis dr Yenny (kiri) melakukan simulasi vaksinasi COVID-19 Sinovac kepada warga penerima vaksin di Puskesmas Kampung Bali, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (8/1/2021). Simulasi itu dilakukan untuk memastikan kesiapan yang dimulai dari alur proses vaksinasi, kesiapan tenaga medis, observasi dan penerapan protokol kesehatan di puskesmas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM RI) telah menyetujui Persetujuan Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization terhadap vaksin Covid-19 Coronavac dari Sinovac. Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan vaksin Sinovac memiliki efek samping yang tergolong ringan hingga sedang.

Ia merinci bahwa efek samping lokal berupa nyeri, iritasi, dan pembengkakan. Efek samping sistemik berupa nyeri otot, fatigue dan demam. Sedangkan efek samping berat yakni sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya sekitar 0,1-1 persen.  

Baca Juga

"Efek samping tersebut merupakan efek yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali. Secara keseluruhan efek samping ini dialami pada subjek yang mendapatkan plasebo," jelas Penny, Senin (11/1).

Sementara itu untuk khasiat (efficacy), BPOM menggunakan data hasil pemantauan dan analisis uji klinis di Indonesia dan mempertimbangkan hasil uji klinis di Brasil dan Turki. Dari data tersebut, vaksin Coronavac telah menunjukkan kemampuan pembentukan antibodi di dalam tubuh dan juga kemampuan antibodi dalam membunuh atau menetralkan virus (imunogenisitas).