REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agama Islam menganjurkan untuk memadukan keindahan jasmani dengan keindahan rohani. Tuntunan tersebut berkaitan dengan inner beauty, yaitu keindahan yang bersumber dari dalam diri seseorang.
Sebab, kecantikan wajah atau fisik hanya menyenangkan mata, sedangakan kecantikan dari dalam akan memikat hati. Salah satu bukti perlunya gabungan kedua keindahan itu adalah Allah memerintahkan manusia untuk tampil indah, bahkan ketika menghadap Allah di masjid.
Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 31
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ
Yā banī ādama khużụ zīnatakum 'inda kulli masjidiw wa kulụ wasyrabụ wa lā tusrifụ, innahụ lā yuḥibbul-musrifīn.
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”
Pakar Tafsir Alquran asal Indonesia, Prof. M. Quraish Shihab menjelaskan dalam bukunya, Perempuan, maksud dari kata masjid dalam ayat di atas ada dua. Pertama, masjid dapat diartikan bangunan khusus untuk ritual beribadah.
Kedua, masjid bisa diartikan dalam pengertian luas, yakni tempat yang ada di bumi. Kedua keindahan luar dan dalam itu harus terpadu. Jangan salah satunya dikorbankan.