REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan, pemerintah terus berupaya meningkatkan ekspor. Salah satunya melalui perjanjian kerja sama perdagangan internasional dengan berbagai negara tujuan ekspor nontradisional.
"Indonesia lagi bertransformasi dari pengekspor barang mentah atau barang setengah jadi, menjadi barang industri. Maka perlu perjanjian perdagangan canggih dan bermutu tinggi agar barang bisa dijual di luar negeri," ujar Lutfi dalam konferensi pers secara virtual, Senin (11/1).
Kemendag menargetkan, tahun ini bisa menyelesaikan 25 kesepakatan perdagangan internasional. "Salah satunya dengan negara tradisional, mencari dan memanfaatkan peluang di negara-negara nontradisional sebagai alternatif pasar ekspor," tuturnya.
Ia menyebutkan, tahun ini Kemendag menargetkan ekspor riil barang dan jasa tumbuh sebesar 4,2 persen, lalu ekspor nonmigas tumbuh sebanyak 6,3 persen. Sementara neraca perdagangan, ditargetkan surplus 1 miliar dolar AS pada 2021.