Senin 11 Jan 2021 21:06 WIB

Pergerakan Tanah Masih Terjadi di Lokasi Longsor Sumedang

Selama proses pencarian korban, petugas di lapangan tetap meningkatkan kewaspadaan.

Red: Ratna Puspita
Suasana Pemukiman yang terlihat di kawasan lereng perbukitan, di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (11/1/2021). Pemerintah Kabupaten Sumedang berencana melakukan pengkajian ulang terkait perizinan permukiman di kawasan perbukitan karena dari data PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM sejumlah wilayah di Kabupaten Sumedang masuk dalam kondisi menengah-tinggi potensi pergerakan tanah.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Suasana Pemukiman yang terlihat di kawasan lereng perbukitan, di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (11/1/2021). Pemerintah Kabupaten Sumedang berencana melakukan pengkajian ulang terkait perizinan permukiman di kawasan perbukitan karena dari data PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM sejumlah wilayah di Kabupaten Sumedang masuk dalam kondisi menengah-tinggi potensi pergerakan tanah.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung menyampaikan pergerakan tanah di lokasi bencana tanah longsor kawasan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, masih terjadi. Kondisi itu menjadi kendala saat proses pencarian korban di lokasi itu.

"Ini (pergerakan) kendala yang kita hadapi, ketika ada pergerakan tanah sedikit, langsung pencarian dihentikan sementara," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung Deden Ridwansyah di lokasi longsor Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Senin (11/1).

Baca Juga

Ia menuturkan hari ketiga pencarian ini tim gabungan berusaha untuk terus mencari korban yang diduga masih tertimbun material longsoran tanah. Selama proses pencarian, kata dia, petugas di lapangan tetap meningkatkan kewaspadaan dan hati-hati karena potensi pergerakan tanah masih terjadi di daerah itu.

"Jangan sampai ada longsoran susulan, jangan sampai petugas terancam keselamatannya," kata Deden.