REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) mengatakan, sampah antariksa yang ditemukan di pantai selatan Kalimantan Tengah, bukan merupakan badan roket. Namun, "fairing" atau pelindung muatan atau satelit.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/sampah-antariksa-yang-ditemukan-di-kalimantan_210108190024-697.jpg)
"Setelah didapat gambar lengkapnya, disimpulkan objek yang ditemukan di Kalteng bukan badan roket, tetapi 'fairing'," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dihubungi di Jakarta, Senin (11/1).
Objek sampah antariksa yang ditemukan di pantai selatan Kalteng pada 4 Januari 2021 adalah bagian Payload Fairing (pelindung muatan) roket Long March/CZ-8 yang diluncurkan dari Wenchang Space Launch Center (WsC), Hainan, China, pada 22 Desember 2020.
Roket Long March/CZ-8 dimiliki oleh China National Space Agency (CSNA). Payload Fairing terbuat dari sejenis plastik yang diperkuat sehingga bisa terapung di laut.