Selasa 12 Jan 2021 07:01 WIB

Perusahaan Besar Tangguhkan Donasi ke Trump dan Republik

Dampak penangguhan tidak akan terlalu signifikan, meskipun buruk secara simbolik.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Pendukung Presiden AS Donald J. Trump di Capitol Rotunda setelah melanggar keamanan Capitol di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Para pengunjuk rasa memasuki Capitol AS tempat sertifikasi pemungutan suara Electoral College untuk Presiden terpilih Joe Biden berlangsung.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Pendukung Presiden AS Donald J. Trump di Capitol Rotunda setelah melanggar keamanan Capitol di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Para pengunjuk rasa memasuki Capitol AS tempat sertifikasi pemungutan suara Electoral College untuk Presiden terpilih Joe Biden berlangsung.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Perusahaan Amerika Serikat (AS) dengan cepat menjauhkan diri dari Presiden Donald Trump dan sekutunya dari Partai Republik setelah massa pendukung Trump membuat kerusuhan di Gedung Capitol pada Rabu (6/1). Hal ini tergambar dari sikap sejumlah nama besar seperti Goldman Sachs, Coca Cola, Ford dan Blue Cross Blue Shield yang menangguhkan sumbangan politiknya.

Kondisi tersebut berpotensi ‘merampas’ dukungan publik Republik dari kelompok bisnis yang hingga saat ini menjadi jantung dari brand politik Republik.Profesor di sekolah manajemen Universitas Kale Jeffrey Sonnenfeld mengatakan, peristiwa Capitol pekan lalu memberikan dampak yang menyebar seperti api. 

"Komunitas bisnis AS memiliki kepentingan yang sepenuhnya sejalan dengan publik Amerika, bukan dengan sayap fanatik Trump di Republik," katanya, seperti dilansir di AP News, Selasa (12/1).

Sampai saat ini, sudah banyak perusahaan yang mengumumkan penangguhan donasi. Selain nama-nama di atas, termasuk di dalamnya adalah Marriott, American Express, AT&T, JPMorgan, Chase, Dow dan lainnya.

Direktur Eksekutif Center for Responsive Politics Sheila Krumholz menilai, dampak penangguhan tersebut tidak akan terlalu signifikan, meskipun buruk secara simbolik. "Ini (sumbangan) hanya salah satu sumber pendapatan dan untuk beberapa di antaranya bernilai kecil, terutama untuk Senat," ujarnya.

Komite Aksi Politik (PAC) yang disponsori perusahaan dibatasi untuk menyumbangkan 5 ribu dolar AS tiap kandidat per tahun. PAC merupakan organisasi yang mengumpulkan dan membelanjakan uang untuk memilih atau mengalahkan kandidat politik, Dalam pemilu yang kerap menghabiskan jutaan dolar AS bagi para petahana, nilai tersebut hanya menyumbang sebagian kecil.

Tidak hanya menangguhkan sumbangan, beberapa perusahaan mengambil langkah lebih signifikan. Pembuat kartu ucapan Hallmark, contohnya, meminta Senator Josh Hawley dan Senator Kansas Roger Marshall untuk mengembalikan kontribusinya karena sikap mereka yang menentang kemenangan Biden.

Juru bicara Hallmark JiaoJiao Shen dalam sebuah pernyataan menyebutkan, pihaknya percaya, transisi kekuasaan yang damai adalah bagian dari landasan sistem demokrasi AS. "Kami benci kekerasan dalam bentuk apapun," katanya dalam sebuah pernyataan resmi.

Sebelum kerusuhan Capitol, sebenarnya sudah banyak perusahaan yang menjauh dari Trump. Ia dianggap sebagai presiden yang membatasi perdagangan, mengobarkan rasisme dan gagal menahan ancaman yang mematikan, pandemi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement