Selasa 12 Jan 2021 08:14 WIB

UMKM Raup Omzet Hingga Ratusan Juta dari Penjualan Masker

UMKM yang biasa memproduksi tas beralih ke pembuatan masker

Rep: Eva Rianti/ Red: Esthi Maharani
Sebelas jenis kain yang biasa ditemukan di rumah diuji efektivitasnya dalam menahan droplet serta kemudahan pemakainya bernapas. Kain-kain tersebut dibandingkan dengan masker medis.
Foto: Science Direct
Sebelas jenis kain yang biasa ditemukan di rumah diuji efektivitasnya dalam menahan droplet serta kemudahan pemakainya bernapas. Kain-kain tersebut dibandingkan dengan masker medis.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Pandemi Covid-19 telah mendorong munculnya kreativitas dan inovasi di dunia usaha. Di antaranya memproduksi barang yang menjadi kebutuhan masyarakat seperti masker. Penjualan masker di tengah pandemi Covid-19 bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah memberi keuntungan hingga ratusan juta rupiah.

Yesya Frita Yeni, seorang pelaku UMKM asal Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang merupakan salah satu yang jeli melihat peluang usaha. Melalui brand Yesya Frita Indonesia, Yesya beralih dari memproduksi tas ke pembuatan masker.

“Awalnya produksi tas, cuma saat pandemi mencoba kreasi lain, yaitu buat masker, ternyata responsnya positif dan jadi keterusan,” ujar Yesya dalam keterangannya, Selasa (12/1).

Dalam memproduksi masker, Yesya melakukan inovasi berupa pembuatan ragam motif yang didesain berbeda daripada umumnya. Motif masker yang diproduksi terbilang unik dan menarik. Diantaranya motif mi instan, pecel lele, mozaik, dan action figure yang menjadi primadona. “Untuk bahan yang digunakan berupa katun printing, jadi setiap masker punya motif yang berbeda. Selain itu, ada juga yang berbahan dasar brokat,” terangnya.