REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks-indeks utama Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Senin (11/1), karena investor mengambil beberapa keuntungan dari rekor tertinggi sepanjang masa yang mereka cetak minggu lalu. Investor juga tengah menunggu musim laporan laba dimulai dan mengamati peristiwa di Washington.
Indeks Dow Jones Industrial Average berkurang 89,28 poin atau 0,29 persen menjadi ditutup di 31.008,69 poin. Indeks S&P 500 turun 25,07 poin atau 0,66 persen menjadi berakhir pada 3.799,61 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup jatuh 165,54 poin atau 1,25 persen, menjadi 13.036,43 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan consumer discretionary dan layanan komunikasi masing-masing merosot 1,89 persen dan 1,76 persen, memimpin kerugian. Sementara sektor energi terangkat 1,62 persen, merupakan sektor dengan kinerja terbaik.
Saham-saham AS telah reli kuat minggu lalu ketika investor bertaruh bahwa kemenangan Demokrat dalam pemilihan putaran kedua di Georgia akan membawa kemungkinan yang lebih tinggi dari paket stimulus fiskal yang lebih kuat untuk meningkatkan ekonomi yang dihantam pandemi. Tetapi beberapa investor khawatir stimulus dapat ditunda karena Demokrat DPR memperkenalkan resolusi untuk mendakwa Presiden AS Donald Trump, menuduhnya menghasut pemberontakan menyusul serangan kekerasan di Capitol oleh para pendukungnya.
Investor mengalihkan fokus mereka ke Washington. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mengatakan pada Ahad (10/1) bahwa Demokrat siap memulai proses untuk memakzulkan Presiden Donald Trump untuk kedua kalinya hanya dalam waktu satu tahun.