REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro menyerahkan hibah 1 unit Mobile Bio Safety Laboratorium 2 (Mobile BSL-2) yang dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kepada Pemerintah Kota Bogor. Hal ini dalam rangka membantu meningkatkan pemeriksaan spesimen Covid-19 di wilayah Kota Bogor.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas testing dalam rangka menangani Covid-19, jadi ini adalah bagian kegiatan Bakti Inovasi Kemenristek/BRIN sejak akhir tahun lalu. Pemerintah Kota Bogor adalah Pemerintah Daerah pertama yang menerima hibah dari kami Kemenristek/BRIN," kata Bambang, dalam keterangannya, Senin (11/1).
Ia juga menitipkan pesan kepada Pemerintah Kota Bogor dan Satgas Covid-19 Kota Bogor agar fasilitas Mobile BSL-2 ini selalu siap dipastikan jumlah pasokan reagen dan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM). Khususnya tenaga laboratorium ataupun kesehatan agar pengujian dapat berjalan dengan maksimal.
"Kita tidak ingin keterbatasan reagen ini menghambat upaya kita mengendalikan Covid-19, jadi fokus pada bahan, SDM, serta tentu perawatan dari fasilitas ini sendiri," kata dia lagi.
Sementara itu, Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan Mobile BSL-2 yang dihibahkan ini merupakan versi trailer dan sudah mendapatkan pembaharuan dengan penambahan fasilitas ekstraksi RN. Sehingga dapat menggunakan berbagai tipe reagen, ditambah penyempurnaan layout dan peralatan, akurasi data dan sistem keamanan penguji.
Walikota Bogor Bima Arya menyambut baik atas bantuan Mobile BSL-2. Ia menyebutkan fasilitas ini dapat membantu Tim Surveilans dalam melakukan 3T dan meningkatkan kapasitas pengujian sampel tes swab di Kota Bogor.
"Kami targetkan 1 kasus positif paling tidak 20 kontak erat terlacak, artinya kalau sehari 70 kasus paling tidak 1400 orang perlu untuk di swab. Persoalannya pada kapasitas laboratorium kami, oleh karena itu kami ucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang sangat berarti ini," kata Bima.