REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Net Indonesia Syariah tengah bersiap untuk melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Pencatatan saham perdana dijadwalkan pada tanggal 2 Februari 2021.
Direktur PT Bank Net Indonesia Syariah Basuki Hidayat mengatakan, proses bookbuilding dilakukan mulai dari tanggal 11 Januari 2021 sampai 18 Januari 2021. Adapun seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
"Keseluruhan dana hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja seperti biaya pemeliharaan IT dan penunjangnya dan modal kerja lainnya," katanya dalam keterangan pers, Selasa (12/1).
Hal ini disebut sejalan dengan rencana strategis bank yang akan bertransformasi menjadi bank digital. Bank Net Indonesia Syariah berencana melepaskan saham sebanyak-banyaknya 5.000.000.000 (lima miliar) lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham yang mewakili 37,90 persen dari modal disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Dalam proses bookbuilding perseroan menetapkan range harga Penawaran Umum pada kisaran Rp 103 hingga Rp 105 sehingga dana yang diperoleh berkisar Rp 515 miliar hingga Rp 525 miliar. Selain mencatatkan sahamnya, perseroan juga akan menerbitkan waran seri I sebanyakbanyaknya 2.800.000.000 (dua miliar delapan ratus juta) lembar atau sebesar 34,175 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan pada saat pendaftaran. Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru perseroan dengan perbandingan 25 Saham Baru mendapatkan 14 Waran Seri I.
Direktur Investment Banking PT NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir Suhendro Samirin selaku penjamin emisi efek mengatakan, Bank Net Indonesia Syariah telah mendapatkan izin pra efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 8 Januari 2021 dan melaksanakan bookbuilding pada tanggal 11 Januari 2021 hingga tanggal 18 Januari 2021.
"Kami berkeyakinan bahwa proses bookbuilding ini akan mendapat respon yang bagus dari pasar serta dapat terserap dengan baik walaupun di tengah masa pandemi covid-19 ini," katanya.