Selasa 12 Jan 2021 12:55 WIB

Penjabat Menteri Dalam Negeri AS Mundur

Beberapa pejabat tinggi pemerintahan Trump mengundurkan diri usai insiden Capitol

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Penjabat Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat Chad Wolf mengundurkan diri. Ilustrasi
Foto: EPA
Penjabat Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat Chad Wolf mengundurkan diri. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Penjabat Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat Chad Wolf kepada stafnya pada Senin (11/1) mengatakan bahwa ia mengundurkan diri, kata badan yang dipimpinnya itu. Wolf menyatakan mundur ketika Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengoordinasikan pengamanan untuk pelantikan presiden pada 20 Januari.

Pengunduran diri dilakukan Wolf juga setelah serangan yang berujung maut oleh massa di gedung Kongres AS, Capitol, pekan lalu. Kantor pers DHS mengatakan Wolf akan meninggalkan jabatannya pada Senin pukul 23.59. Pete Gaynor, administrator Badan Manajemen Kedaruratan Federal, akan mengambil alih peranan sebagai penjabat menteri, kata kantor itu.

Baca Juga

Dalam surat elektronik yang disebarkan kepada para karyawan DHS pada Senin, Wolf mengatakan kepergiannya didasarkan atas putusan pengadilan terkait dengan kelayakannya untuk menduduki posisi itu. "Saya sedih mengambil langkah ini, karena tadinya niat saya adalah melayani departemen sampai akhir pemerintahan ini," tulis Wolf.

Gedung Putih menolak berkomentar. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS Bennie Thompson mengatakan motif di balik pengunduran diri Wolf "dipertanyakan" karena hakim federal sebenarnya telah dua bulan lalu memutuskan bahwa Wolf diangkat secara tidak sah.

Thompson, yang berasal dari Partai Demokrat, adalah ketua Komite Keamanan Dalam Negeri di DPR. Dinas Rahasia AS, yang merupakan bagian dari DHS, adalah badan utama yang menangani keamanan seputar pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.

Upaya pengamanan diawasi dengan ketat setelah massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Capitol Rabu pekan lalu. Serangan itu menyebabkan lima orang tewas dan puluhan orang di kalangan aparat penegak hukum cedera. Dalam peristiwa tersebut, para perusuh menyerbu kantor-kantor anggota DPR.

Wolf mengatakan sebelumnya pada Senin bahwa karena "cakupan keamanan yang berkembang", Dinas Rahasia akan memulai operasi pada Rabu (13/1), bukan 19 Januari, untuk mengamankan pelantikan Biden. FBI telah memperingatkan bahwa ada rencana protes bersenjata di Washington dan semua 50 ibu kota negara bagian AS menjelang pelantikan Biden, menurut sumber penegakan hukum federal.

Seorang pejabat senior DHS yang berbicara tanpa menyebut nama mengatakan pergantian kepemimpinan tidak akan mengurangi pengamanan pelantikan. Beberapa pejabat tinggi pemerintahan Trump telah mengundurkan diri setelah insiden Capitol. Mereka yang sudah mundur termasuk Menteri Pendidikan Betsy DeVos dan Menteri Transportasi Elaine Chao.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement