Selasa 12 Jan 2021 13:24 WIB

1.554 Jiwa Terdampak Banjir Solok Selatan

Banjir di Kabupaten Solok Selatan merendam 463 unit rumah di dua kecamatan.

Banjir di Kabupaten Solok Selatan merendam 463 unit rumah di dua kecamatan (Foto: ilustrasi)
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Banjir di Kabupaten Solok Selatan merendam 463 unit rumah di dua kecamatan (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mencatat 1.554 jiwa dari 485 kepala keluarga terdampak banjir, Selasa (12/1). Saat ini, diketahui banjir sudah mulai surut.

"Total rumah yang terendam akibat luapan sungai Batang Suliti dan Batang Pangian sebanyak 463 unit yang tersebar di dua kecamatan," Kata Kalaksa BPBD Solok Selatan Richi Amran melalui Kepala Seksi Kedaruratan Romi Aprijal di Padang Aro.

Baca Juga

Dia menjelaskan, untuk luapan Sungai Batang Pangian warga yang terdampak di jorong Taratak dan jorong Pasa Sungai Sungkai, Kecamatan Sangir Balai Janggo dengan ketinggian air 30-100 centimeter. Untuk Jorong Pasar Sungai Sungkai rumah yang terendam sebanyak 45 unit dengan 47 kepala keluarga serta 185 jiwa.

Sedangkan di Jorong Taratak Sungai Sungkai rumah yang terendam 40 unit yang terdiri dari 37 kepala keluarga dengan 144 jiwa. Sedangkan luapan Batang Suliti dengan ketinggian air 50-100 centimeter mengakibatkan 350 unit rumah di Nagari Pasar Muara Labuh terendam yang terdapat 375 kepala keluarga dengan 1.125 Jiwa

Selanjutnya di Nagari Pasir Talang Selatan, Kecamatan Sungai Pagu yang terendam 28 rumah dengan 28 kepala keluarga dan 100 Jiwa. Dia mengatakan air luapan sungai Batang Pangian dan Batang Suliti mulai memasuki permukiman warga pada Selasa pukul 01.30 Wib. Kedua sungai tersebut meluap akibat curah hujan yang tinggi sejak Senin dan mengakibatkan air sungai melebihi kapasitas sehingga meluap yang mengakibatkan banjir genangan atau banjir luapan.

Sedangkan di Nagari Lubuk Malako Kecamatan Sangir Jujuan saluran primer irigasi sawah padang, sepanjang 22 meter ambruk yang berpotensi kerusakan 315 hektare sawah di Nagari Lubuk Malako dan Bidar Alam. Warga Kampung Tarandam Afriadi Nursal mengatakan, air mulai naik ke permukiman pukul 01.30 Wib dan sampai saat ini masih menggenangi.

"Pagi ini kami sudah mulai bersih-bersih rumah karena banjir sudah surut" ujarnya.

Dia menambahkan, hujan di Sungai Pagu turun sejak Senin pagi tetapi yang curahnya tinggi sejak pukul 18.30 Wib yang membuat debet air Batang Suliti naik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement