Selasa 12 Jan 2021 14:15 WIB

'Vaksinasi Jangan Buat Kita Kendor Protokol Kesehatan'

Vaksinasi harus paralel dengan sikap patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan.

Rep: Dessy Suciati Saputri    / Red: Ratna Puspita
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo
Foto: BNPB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah kembali mendatangkan 15 juta dosis bulk vaksin Sinovac tahap ketiga ke Tanah Air pada Selasa (12/1) siang ini. Kepala BNPB yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta agar kedatangan vaksin Covid-19 ke Tanah Air ini tak membuat masyarakat menjadi abai terhadap protokol kesehatan.

“Dalam berbagai kesempatan, presiden selalu mengingatkan para menteri dan khususnya Ketua Satgas Covid-19 bahwa adanya vaksin ini jangan sampai membuat kita kendor,” ujar Doni saat konferensi pers, Selasa (12/1).

Baca Juga

Ia menyampaikan, penyuntikan vaksin yang akan dimulai pada Rabu (13/1) besok juga harus diiringi dengan kepatuhan menjalankan protokol kesehatan serta menghindari kerumunan. Doni menegaskan, program vaksinasi pun harus paralel dengan sikap patuh dan disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan.

“Ini tidak cukup hanya untuk diri sendiri tapi harus dikembangkan dan ditularkan kepada seluruh orang yang ada di sekitar kita,” kata dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi orang pertama di Indonesia yang akan menerima suntik vaksin Covid-19, besok. Sebelumnya pemerintah telah mendatangkan tiga juta vaksin Covid-19 Sinovac dalam dua tahap.

Pada tahap pertama, pemerintah menerima 1,2 juta vaksin Sinovac pada Ahad (6/12). Kemudian pada tahap kedua, sebanyak 1,8 juta vaksin Covid-19 Sinovac tiba di Indonesia.

Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu, vaksin Covid-19 asal Cina inipun telah resmi mendapatkan fatwa halal dari MUI.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement