REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan peningkatan produktivitas pertanian mampu terealisasi dan terbukti di bulan Maret 2021 mendatang. Target tersebut menjadi penting mengingat produktivitas ketahanan pangan menjadi prioritas utama kinerja Kementan di tahun 2021.
"Januari kita membangun konsepsi lebih kuat dengan komitmen-komitmen berbagai pihak, saprodi harus sudah masuk di bulan Februari dan Maret nanti kita sudah bisa lihat hasil dari akselerasi yang ada," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Selasa (12/1).
Mentan mengatakan, berbagai produktivitas terobosan pertanian harus lebih ditingkatkan untuk membangun pertanian yang lebih maju, lebih mandiri dan lebih modern. Bahkan kata Mentan, pendekatan modernisasi korporasi dan digitalisasi akan dilakukan jika dibutuhkan untuk mempercepat produktivitas.
"Kita lakukan seperti arahan bapak Presiden sehingga kemandirian pangan bisa kita lakukan agar tidak bergantung pada impor," katanya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong Kementan untuk meningkatkan produksi pangan nasional. Langkah tersebut perlu dilakukan agar Indonesia mampu mengurangi beban impor serta menjawab harapan banyak masyarakat terhadap kebutuhan pangan nasional.
Sebagai informasi, pada 2020 impor pangan berkurang sebesar 10,2 persen. Penurunan tersebut disebabkan karena pemerintah memiliki program jangka panjang yang fokus membangun sumber pangan di tiap-tiap daerah. "Secepatnya harus kita lakukan dan saya mau lihat hasilnya nanti di bulan Maret," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengaku siap melakukan kerja ekstra untuk melakukan peningkatan produktivitas. Suwandi manyampaikan pihaknya telah menyusun beberaoa strategi untuk dapat mempercepat terbososan realisasi tersebut.
"Langkah-langkah yang akan kami lakukan adalah kolaborasi dengan semua pihak dan kami yakini 2021 harus lebih baik dengan sebelumnya," tutupnya.