Rabu 13 Jan 2021 04:58 WIB

Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, ACT Solo Bantu Pengungsi

ACT terus memantau kondisi Merapi dan berkoordinasi dengan relawan yang lain

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo menyalurkan bantuan bagi pengungsi Gunung Merapi di TPPS Tlogolele, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (11/1).
Foto: ACT Solo
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo menyalurkan bantuan bagi pengungsi Gunung Merapi di TPPS Tlogolele, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Aktivitas Gunung Merapi yang meningkat beberapa hari terakhir menjadikan jumlah pengungsi meningkat tajam. Jumlah pengungsi di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali tercatat 241 orang setelah sebelumnya jumlah pengungsi terus menurun di akhir Desember 2020.

Peningkatan jumlah pengungsi tersebut diikuti dengan kebutuhan logistik yang juga makin meningkat. ACT Solo bersama relawan MRI segera mengirimkan bantuan logistik ke Posko Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang berada di Gedung Kecamatan Selo, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali pada Senin (11/1). Posko tersebut merupakan posko induk yang menyalurkan logistik untuk tiga posko lainnya yakni di Klakah, Jrakah, dan Tlogolele.

Tim ACT bersama MRI juga meninjau jalur di sekitar TPPS Desa Tlogolele yang sehari sebelumnya sempat terjadi musibah longsor akibat hujan deras pada Ahad (10/1).

Koordinator Program ACT Solo, Ardiyan Sapto menyampaikan, ACT terus memantau kondisi Merapi dan berkoordinasi dengan relawan yang lain agar bisa lebih optimal dalam memberikan bantuan kepada para pengungsi.