REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta seluruh umat beragama di Indonesia agar tidak ragu mendapat vaksinasi Covid-19. Khusus untuk umat Muslim, Menag memastikan bahwa vaksin Sinovac produksi China tidak mengandung unsur babi.
Majelis Ulama Indonesia (MUI), ujarnya, juga telah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin itu halal dan suci. "Kurang lebih begini. Pertama vaksin yang tidak memanfaatkan intifa' babi atau bahan yang tercemar babi dan turunannya. Kedua, tidak memanfaatkan bagian tubuh manusia atau juz' minal insan," kata Menag dalam keterangan pers usai menyambut kedatangan 15 juta dosis vaksin di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (12/1).
Aspek ketiga yang jadi pertimbangan MUI, ujar Yaqut, bahwa kandungan vaksin meski bersentuhan dengan najis mutawassitah sehingga berstatus mutanajis, sudah dilakukan penyucian secara syari atau tathhir syari. Keempat, MUI memastikan bahwa fasilitas produksi vaksin Covid-19 suci dan hanya digunakan untuk produk vaksin Covid-19. "Artinya vaksin ini boleh digunakan untuk seluruh umat Islam selama terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten," katanya.
Yaqut mengingatkan bahwa seluruh agama mengajarkan untuk saling melindungi antarsatu sama lain. Vaksinasi Covid-19, ujarnya, merupakan salah satu cara untuk saling melindungi umat beragama.