REPUBLIKA.CO.ID, MODENA -- Andrea Divizioso , yang bebas dari kewajiban kontraknya per 31 Desember, telah menguraikan tentang kerusakan dalam hubungan dengan Ducati. Hal inilah yang menyebabkan runner-up tiga gelar MotoGP tersebut membatalkan negosiasi 2021 di pertengahan musim lalu.
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Dovizioso mengungkapkan, hubungan kerja yang sulit dengan General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna akhirnya memburuk dari 30 persen menjadi nol persen.
"Keputusan (pembalap) ini hanya datang dari Gigi. Kami berbicara tentang Ducati tetapi itu salah, semua keputusan yang dibuat sejak dia berada di sana, adalah miliknya," kata Divizioso, dikutip dari Crash, Selasa (12/1).
Dia juga mengingat saat Ducati memiliki kesempatan untuk merekrut juara bertahan Marc Marquez dari Honda alih-alih merekrut Jorge Lorenzo. "Seperti Lorenzo, bukan Marquez pada 2017. Pada awal 2016 ada kemungkinan untuk merekrutnya, tapi Gigi sudah memutuskan dia menginginkan Lorenzo," kata dia.
Melihat ke belakang, Dovizioso yakin nasib Ducati-nya sudah ditentukan setelah pertemuan panas dengan Dall'Igna pada pertengahan 2019. "Awalnya pertemuan teknis, tapi menjadi konfrontasi antara kami berdua dan, saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya, Gigi merasa dipukul, diserang," katanya.
"Bagiku dia menutup pintu di sana, tapi dia menutupnya sambil tetap diam," jelas Divizioso.
Dia mengungkapkan, Gigi baru-baru ini menyatakan bahwa dalam pertemuan terkenal yang diadakan pada pertengahan 2019 antara Sachsenring dan Austria, dia memahami bahwa semuanya sudah berakhir.
Tapi yang paling mengecewakan Dovizioso adalah dia tidak tahu apa-apa tentang niat jelas Dall'Igna. Sementara itu, rekan setimnya Danilo Petrucci diberi tahu bahwa dia akan berhenti pada awal tahun 2020, memberinya waktu untuk mengamankan kursi alternatif di KTM untuk tahun 2021.
"Katakanlah tidak ada perilaku transparan, tidak seperti Petrucci, yang diberitahu sebelum musim bahwa tidak akan ada ruang," kata Dovizioso, yang juga mengadakan beberapa pembicaraan dengan KTM. "Saya akan mempertimbangkan kemungkinan KTM secara berbed," ujar dia.
Kesan yang diberikan pada awal tahun lalu adalah bahwa diskusi sedang berlangsung menuju kesepakatan baru Dovizioso-Ducati, dengan uang sebagai poin utama. Namun, pebalap pabrikan paling sukses sejak Casey Stoner itu menegaskan dia bahkan tidak pernah menerima tawaran.
"Tidak pernah ada proposal nyata. Dikatakan bahwa Dovizioso meminta ini atau Ducati bisa memberikan ini, semua hanyalah kebohongan. Kami tidak pernah bernegosiasi, di atas semua tawaran tidak pernah tiba," kata dia.
"Ini merupakan konfirmasi bahwa pada pertemuan 2019 sudah berakhir untuk Gigi," ujarnya.