REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretariat Presiden memastikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjalani vaksinasi Covid-19 pada Rabu (13/1) besok di Istana Kepresidenan Jakarta. Proses vaksinasi untuk Presiden juga akan disiarkan langsung melalui kanal media sosial Sekretariat Presiden.
Kepala Sekretriat Presiden Heru Budi Hartono juga menyebutkan, tim kedokteran kepresidenan telah memastikan kondisi tubuh Presiden cukup fit dan sehat untuk menjalani vaksinasi Covid-19 besok. Pihak Istana, ujarnya, juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sebagai pihak penyelenggara vaksinasi.
"Teknis vaksinasinya sama seperti simulasi yang sempat dilakukan Presiden tempo hari di puskesmas," ujar Heru saat dikonfirmasi, Selasa (12/1).
Presiden Jokowi memang sempat mendatangi simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tanah Sereal Bogor pada 18 November tahun lalu. Sejumlah simulasi lainnya juga menyusul digelar setelahnya untuk memastikan kesiapan tenaga kesehatan di lapangan.
Mengenai siapa pihak-pihak dan pejabat yang akan divaksin bersama dengan Presiden, Heru menyampaikan bahwa daftarnya telah dipegang oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Teknis pelaksanaan di lapangan juga dimatangkan pihak Istana bersama Dinkes DKI Jakarta.
Khusus terkait pihak-pihak yang mendapat suntikan vaksin Covid-19 pertama bersama Presiden Jokowi, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sempat membeberkannya. Ia menyampaikan, ada tiga kelompok yang mendapat suntikan vaksin Covid-19 pertama di Indonesia.
Kelompok pertama, ujar Wiku, adalah pejabat publik pusat dan daerah. Presiden Jokowi masuk dalam kelompok ini. Kedua, pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan pimpinan kunci dari institusi kesehatan di daerah. Sedangkan, kelompok ketiga adalah tokoh agama di daerah.
Vaksinasi Covid-19 ditargetkan akan dilakukan terhadap 70 persen populasi Indonesia atau 182 juta penduduk. Angka ini adalah batas minimal vaksinasi agar tercapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Bila kekebalan komunitas tercapai, maka masyarakat bisa lebih leluasan menjalankan aktivitas sehari-hari, tentu dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.