REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, Kementerian Riset dan Teknologi dan Kementerian Kesehatan berupaya mendeteksi secepat mungkin potensi mutasi baru virus corona, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Kedua kementerian juga bekerja sama untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan varian baru corona yang berasal dari luar negeri, di Indonesia.
"Genomic surveillance Kementerian Riset dan Teknologi dan Kementerian Kesehatan akan berupaya mendeteksi sedini mungkin potensi mutasi virus Covid-19 sekaligus melacak kemungkinan mutasi yang berasal dari luar sudah ada di Indonesia atau belum," kata Menristek Bambang saat dihubungi Antara, Jakarta, Selasa.
Kedua kementerian melakukan surveilans genom virus SARS-CoV-2 dalam rangka mengetahui epidemiologi molekuler, karakteristik, dampak pada kesehatan, dan pelacakan kasus untuk manajemen, pencegahan dan penanggulangan Covid-19, serta untuk koordinasi di tingkat nasional dan global. Badan Kesehatan Dunia (WHO) diberi tahu pada 9 Januari 2021 oleh otoritas Jepang tentang varian baru SARS-CoV-2.