Selasa 12 Jan 2021 19:59 WIB

Israel Bangun 850 Rumah Pemukim Baru Jelang Pelantikan Biden

Pembangunan permukiman Israel adalah perampasan tanah ilegal.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Israel Bangun 850 Rumah Pemukim Baru Jelang Pelantikan Biden. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam upacara penandatanganan amandemen serangkaian perjanjian kerja sama ilmiah dengan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman, di Universitas Ariel, di pemukiman Tepi Barat Ariel, Rabu, 28 Oktober 2020. Amerika Serikat dan Israel mengubah perjanjian pada hari Rabu untuk memasukkan lembaga-lembaga Israel di Tepi Barat, sebuah langkah yang semakin mengaburkan status permukiman yang secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Foto: AP/Emil Salman/Pool Haaretz
Israel Bangun 850 Rumah Pemukim Baru Jelang Pelantikan Biden. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam upacara penandatanganan amandemen serangkaian perjanjian kerja sama ilmiah dengan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman, di Universitas Ariel, di pemukiman Tepi Barat Ariel, Rabu, 28 Oktober 2020. Amerika Serikat dan Israel mengubah perjanjian pada hari Rabu untuk memasukkan lembaga-lembaga Israel di Tepi Barat, sebuah langkah yang semakin mengaburkan status permukiman yang secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana menteri Israel mengarahkan pihak berwenang untuk menyetujui pembangunan 850 rumah baru untuk pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki. Pengesahan pmbangunan pemukiman dilakukan sebelum pemerintahan Donald Trump yang pro-Israel meninggalkan bangku presiden dan Joe Biden resmi dilantik sebagai Presiden AS baru. 

"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengarahkan rencana akan dimajukan untuk pembangunan sekitar 800 unit di Yudea dan Samaria," kata sebuah pernyataan untuk kantor perdana menteri, dilansir dari Anadolu, Selasa (12/1).

Menurut media lokal, sekitar 500 unit rumah diharapkan akan disetujui di permukiman Itamar, Beit El, Shavei Shomron, Oranit dan Givat Ze'ev. Sebanyak 250 unit lagi akan disetujui di pos terdepan Nofei Nehemia dan 100 unit di pemukiman Tal Menashe.

"Kami di sini untuk tinggal. Kami terus membangun Tanah Israel," kata Netanyahu menulis di akun Facebook pada Senin.

Perintah Netanyahu untuk memajukan pembangunan permukiman belum final, dengan proses tersebut harus menyelesaikan beberapa fase birokrasi dan kemungkinan tantangan hukum dari kelompok anti-pendudukan sebelum konstruksi dimulai.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement