REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana menteri Israel mengarahkan pihak berwenang untuk menyetujui pembangunan 850 rumah baru untuk pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki. Pengesahan pmbangunan pemukiman dilakukan sebelum pemerintahan Donald Trump yang pro-Israel meninggalkan bangku presiden dan Joe Biden resmi dilantik sebagai Presiden AS baru.
"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengarahkan rencana akan dimajukan untuk pembangunan sekitar 800 unit di Yudea dan Samaria," kata sebuah pernyataan untuk kantor perdana menteri, dilansir dari Anadolu, Selasa (12/1).
Menurut media lokal, sekitar 500 unit rumah diharapkan akan disetujui di permukiman Itamar, Beit El, Shavei Shomron, Oranit dan Givat Ze'ev. Sebanyak 250 unit lagi akan disetujui di pos terdepan Nofei Nehemia dan 100 unit di pemukiman Tal Menashe.
"Kami di sini untuk tinggal. Kami terus membangun Tanah Israel," kata Netanyahu menulis di akun Facebook pada Senin.
Perintah Netanyahu untuk memajukan pembangunan permukiman belum final, dengan proses tersebut harus menyelesaikan beberapa fase birokrasi dan kemungkinan tantangan hukum dari kelompok anti-pendudukan sebelum konstruksi dimulai.