Rabu 13 Jan 2021 05:43 WIB

Vaksin China Sebabkan Penyakit Kulit di Zimbabwe, Faktanya?

Beredar informasi vaksin China sebabkan penyakit kulit di ZImbabwe, cek faktanya.

Rep: Antara/ Red: Elba Damhuri
Penjelasan: Merujuk situs Mafindo sebagai salah satu pengecek fakta independen di Indonesia, unggahan tersebut berisi informasi salah atau hoaks. Foto yang diunggah oleh akun tersebut adalah foto punggung seorang perempuan suku Hamar dari Ethiopia. Punggung tersebut memiliki bekas luka dari cambukan sebagai bentuk pembuktian cinta perempuan suku Hamar. Foto serupa telah dipublikasikan oleh dialymail.co.uk, pada 11 Mei 2017, dalam berita berjudul
Foto: Antara
Penjelasan: Merujuk situs Mafindo sebagai salah satu pengecek fakta independen di Indonesia, unggahan tersebut berisi informasi salah atau hoaks. Foto yang diunggah oleh akun tersebut adalah foto punggung seorang perempuan suku Hamar dari Ethiopia. Punggung tersebut memiliki bekas luka dari cambukan sebagai bentuk pembuktian cinta perempuan suku Hamar. Foto serupa telah dipublikasikan oleh dialymail.co.uk, pada 11 Mei 2017, dalam berita berjudul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Vaksin asal China menyebabkan penyakit kulit di Zimbabwe, demikian unggahan sebuah akun Facebook pada November 2020 lalu.

Akun tersebut mengunggah foto seseorang yang diklaim sebagai warga Zimbabwe dengan benjolan di kulit punggungnya.

Baca Juga

Selain unggahan foto, akun itu juga menyertakan narasi sebagai berikut:

“Akibat Suntik Vaksin dari Cina, Masyarakat Zimbabwe Terkena Penyakit Kulit Ber Air. NEGARA ZIMBABWE , adalah Negara yang di Kuasai sama Negara Tiongkok ( Cina Komunis) , Mata Uang Negara Zimbabwe , Memakai Mata Uang yang Syah adalah Mata Uang Cina = Yuan..!!! Kemungkinan Besar Negara Indonesia Bisa Terjadi Seperti Zimbabwe…!!!”

Apakah vaksin asal China dapat menyebabkan penyakit kulit seperti disebut dalam unggahan akun Facebook itu?

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement