Selasa 12 Jan 2021 23:07 WIB

Kopaska TNI AL Temukan Dompet Pramugari Sriwijaya Air SJ 182

Tim penyelam Kopaska TNI AL temukan dompet pramugari Sriwijaya Air SJ 182.

Sejumlah prajurit TNI AL melakukan operasi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 pada hari keempat di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu tersebut berdasarkan  data manifest membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah prajurit TNI AL melakukan operasi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 pada hari keempat di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu tersebut berdasarkan data manifest membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL menemukan dompet pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Dalam dompet itu, terdapat kartu kesehatan dan kartu PT Sriwijaya Air Group atas nama Yunni Dwi Saputri.

"Dompet itu milik pramugari Sriwijaya Air," kata Dansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama,Yayan Sofyan di KRI Rigel-933, Selasa (12/1).

Baca Juga

Dompet berwarna coklat itu terselip sejumlah identitas di antaranya kartu kesehatan dan kartu PT Sriwijaya Air Group bernama Yunni Dwi Saputri. Selain itu terselip beberapa lembar uang pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut (nautical mile/nm) di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB karena faktor cuaca.

Selasa petang, salah satu bagian dari kotak hitam yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan telah ditemukan tim penyelam TNI Angkatan Laut (AL). Tersisa Voice Cockpit Recorder (VCR) atau rekaman pembicaraan pilot yang masih dilakukan pencarian.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement