REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand menerima pengajuan pendaftaran vaksin buatan AstraZeneca dan Sinovac Biotech untuk digunakan di negara tersebut. Badan pengawas obat dan makanan (BPOM) negara tersebut menyebutkan sebelumnya Thailand telah memesan 63 juta dosis vaksin dari dua produsen tersebut. Jumlah itu mencukupi vaksinasi hampir separuh dari populasi 70 juta jiwa.
Dua juta dosis vaksin Sinovac diharapkan tiba bulan depan, dengan 200.000 dosis pengiriman pertama. Sisanya, vaksin dari AstraZeneca-Universitas Oxford akan diproduksi oleh perusahaan Siam Bioscience Thailand untuk penggunaan lokal dan ekspor.
Vaksin harus menjalani berbagai penilaian keselamatan untuk terdaftar di Thailand. Begitu disetujui, vaksin tersebut nantinya dapat dibeli oleh rumah sakit swasta, menurut sekjen BPOM, Paisal Dunkhum.
"Kami sedang memproses permintaan Astra Zeneca, yang diharapkan dapat segera disetujui," kata Paisal melalui pernyataan, Selasa (12/1), tanpa menyebutkan tanggal pastinya.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha seusai menggelar rapat kabinet mengatakan bahwa seluruh masyarakat di Thailand akan mendapatkan kesempatan untuk divaksinasi. "Saya pastikan bahwa semua warga Thailand akan mendapatkan vaksin," kata Prayuth.
Thailand melaporkan 287 kasus baru Covid-19 pada Selasa, sehingga totalnya menjadi 10.834 sejak kasus pertama terdeteksi hampir setahun yang lalu. Otoritas juga mencatat 67 kematian akibat Covid-19.